MARKETING INFORMATION SYSTEM

07.44 Add Comment

Sistem Informasi Pemasaran (SIP)

    Sistem Informasi Pemasaran (SIP) adalah sebuah sistem yang menganalisis dan menilai informasi pemasaran, yang dikumpulkan terus menerus dari sumber-sumber di dalam dan di luar organisasi atau serangkaian prosedur dan metode yang dirancang untuk menghasilkan, menganalisa, menyebarkan, dan menyimpan diantisipasi informasi keputusan pemasaran biasa, secara terus menerus. Suatu sistem informasi dapat digunakan operasional, manajerial, dan strategis untuk beberapa aspek pemasaran. Informasi pemasaran yang tepat waktu memberikan dasar bagi keputusan seperti pengembangan produk atau perbaikan, harga, kemasan, distribusi, pemilihan media, dan promosi.
Selain itu, kamus bisnis online mendefinisikan Sistem Informasi Pemasaran (SIP) sebagai “sebuah sistem yang menganalisa dan menilai informasi pemasaran, yang dikumpulkan terus menerus dari sumber-sumber di dalam dan di luar organisasi atau toko.” 
Selanjutnya, "Sistem Informasi Pemasaran secara keseluruhan dapat didefinisikan sebagai struktur set prosedur dan metode untuk reguler, direncanakan pengumpulan, analisis dan penyajian informasi untuk digunakan dalam pembuatan keputusan pemasaran. " (Kotler, at al, 2006)

TUJUAN MARKETING INFORMATION SYSTEM

Secara garis besar tujuan dari sistem informasi pemasaran adalah:
  1. Menyediakan informasi yang berkaitan dengan situasi internal (sumber daya perusahaan) dan situasi eksternal seperti: perilaku konsumen, pesaing, saluran distribusi, kebijakan publik dan tujuan lain yang diinginkan manajemen pemasaran.
  2. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, penetapan sasaran, strategi, program, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
  3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.

RUANG LINGKUP MARKETING INFORMATION SYSTEM

Lingkup pemasaran terdiri dari:
  1. Barang
  2. Jasa
  3. Pengalaman
  4. Peristiwa
  5. Orang
  6. Tempat
  7. Properti
  8. Organisasi
  9. Informasi
  10. Gagasan

STRUKTUR UTAMA

Menurut Robert Jamon (2003), sistem MKIS mengarah pada empat komponen: (1) Antarmuka Pengguna, (2) Perangkat Lunak Aplikasi, (3) Database, dan (4) Dukungan Sistem. Berikut ini adalah deskripsi dari masing-masing komponen ini.
  1. Pengguna Antarmuka. Unsur penting dari Sistem Informasi Pemasaran adalah manajer yang akan menggunakan sistem dan antarmuka yang mereka butuhkan untuk secara efektif menganalisis dan menggunakan informasi pemasaran. Desain sistem akan tergantung pada jenis keputusan yang diperlukan oleh manajer.
  2. Aplikasi Perangkat Lunak. Adalah program yang menggunakan pembuat keputusan pemasaran untuk mengumpulkan, menganalisis, dan mengelola data untuk tujuan mengembangkan informasi yang diperlukan untuk mengambil keputusan pemasaran.
  3. Database Marketing. Database pemasaran adalah suatu sistem di mana file data pemasaran diatur dan disimpan.
  4. Dukungan Sistem. Komponen ini terdiri dari manajer sistem yang mengelola dan memelihara aset sistem termasuk perangkat lunak dan perangkat keras jaringan, memantau kegiatan dan memastikan bahwa sistem patuh terhadap kebijakan organisasi.

KOMPONEN YANG MEMBENTUK MARKETING INFORMATION SYSTEM

Menurut Philip Kotler, empat komponen yang membentuk sistem MKIS adalah Laporan internal (Records) Sistem, Sistem Riset Pemasaran, Sistem Intelijen Pemasaran, dan Sistem Pendukung Pemasaran Keputusan.
  1. Internal Laporan Sistem: Ini catatan berbagai data dari departemen yang berbeda dari sebuah perusahaan, yang dianggap sebagai sumber utama informasi.
  2. Marketing Sistem Intelijen: Ini adalah sumber utama yang digunakan oleh manajer untuk memperoleh informasi harian dari lingkungan eksternal, maka membantu manajer untuk bereaksi terhadap berubah dengan cepat.
  3. Marketing Sistem Penelitian: Hal ini digunakan untuk mengumpulkan data primer dan sekunder, dan menampilkan hasilnya dalam bentuk laporan.
  4. Marketing Sistem Pendukung Keputusan: Dibandingkan dengan penyediaan data oleh tiga sistem sebelumnya, lebih berfokus pada pengolahan data [2]

MANFAAT MARKETING INFORMATION SYSTEM

  1. Mengetahui apa saja kebutuhan pelanggan
    Sistem informasi pemasran mengolah data-data pemasaran sehingga perusahaan dapat mengetahui barang atau jasa apa yang disukai atau tidak disukai oleh pelanggan serta kebutuhan mengenai barang atau jasa apa saja yang diinginkan oleh pelanggan. Dengan adanya sistem informasi pemasaran yang akurat dapat dijadikan acuan manajer atau pimpinan dalam mengambil keputusan untuk memproduksi atau menyediakan suatu barang atau jasa yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
  2. Mengetahui Perencanaan Strategi yang lebih efisien dan efektif
    Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi pemasaran dapat digunakan untuk membuat perencanaan dan pemasaran yang lebih efisien dan efektif sehingga membuat perusahaan mampu mencapai sasaran pemasaran.
  3. Mengetahui Pesaing-pesaing yang mengancam perusahaan
    Informasi yang didapatkan dari sistem informasi pemasaran akan mengidentifikasikan dan meramalkan masalah-masalah pesaing yang akan mengancam kemajuan perusahaan atau usaha. Informasi yang dihasilkan juga dapat membantu menentukan keunggulan bersaing perusahaan atau usaha, misalnya harga yang lebih murah ataupun diferensiasi barang yang lebih bervariasi sehingga dapat dijadikan solusi untuk mengatasi pesaing yang akan mengancam kemajuan perusahaan atau usaha.

KEUNTUNGAN MARKETING INFORMATION SYSTEM

  1. Dilakukannya pengumpulan data.
  2. Sebuah perspektif yang luas.
  3. Penyimpanan data penting.
  4. Menghindari krisis.
  5. Rencana pemasaran yang terkoordinasi.
  6. Kecepatan dalam memperoleh informasi yang cukup untuk membuat keputusan.
  7. Data dikumpulkan secara terus menerus selama beberapa periode waktu.
  8. Kemampuan untuk melakukan analisis biaya-manfaat.

KELEMAHAN MARKETING INFORMATION SYSTEM

Kelemahan dari marketing information system adalah membutuhkan biaya dan tenaga kerja yang tinggi dan besar di awal waktu serta proses persiapan sistem informasi yang kompleks.

Contoh Sistem informasi rumah sakit (SIRS)

07.12 Add Comment

Sistem informasi rumah sakit (SIRS)


Sistem informasi rumah sakit (SIRS) adalah suatu tatanan yang berurusan dengan pengumpulan data, pengelolaan data, penyajian informasi, analisis dan penyimpulan informasi serta penyampaian informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan rumah sakit. Sistem informasi rumah sakit ini meliputi : sistem informasi klinik, sistem informasi administrasi dan sistem informasi manajemen. Sistem Informasi ini mencakup semua Rumah Sakit umum maupun khusus, baik yang dikelola secara publik maupun privat, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.


Menurut Peraturaturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor1171/MENKES/PER/VI/2011 pasal 2 ayat 1 ,SIRS merupakan aplikasi sistem pelaporan rumah sakit kepada Kementerian Kesehatan yang meliputi :

Macam-Macam Sistem Informasi

06.40 Add Comment

Macam-Macam Sistem Informasi

  Sistem informasi pada dasarnya bisa terbagi menjadi beberapa jenis. Jenis-jenis dari sistem informasi tersebut biasanya terdiri dari spesifikasi dan juga fungsi tertentu yang ada di dalam suatu perusahaan atau suatu organisasi. Paling tidak ada 7 jenis sistem informasi yang saat ini banyak diimplementasikan dalam perusahaan dan juga organisasi.

Pengertian sistem informasi itu sendiri adalah suatu sistem yang dibangun untuk meneruskan pada sistem tertentu, sehingga membuat data yang ada menjadi lebih terkoordinir. Berikut ini adalah ketujuh jenissistem informasi yang banyak diimplementasikan di dalam sebuah perusahaan atau punorganisasi:

Konsep Sistem Informasi

01.08 Add Comment

Konsep Sistem Informasi




PENDAHULUAN

   Tulisan ini akan menjelaskan konsep dasar dari sistem informasi. Sebelum membahas suatu sistem lebih baik jika mengetahui dulu apa sistem itu, pada bagian berikutnya terlebih dahulu kita akan membahas apa arti dari sistem dan informasi itu sendiri.

SETTING VLAN 1

18.54 Add Comment

SETTING VLAN 1






  Switch2

Switch#conf t
Switch(config)#vlan 50
Switch(config-vlan)#name pratama
Switch(config-vlan)#exit
Switch(config)#vlan 60
Switch(config-vlan)#name ali
Switch(config-vlan)#exit
Switch(config)#int fa 0/2
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 50
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#int fa 0/4
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 50
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#int fa 0/3
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 60
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#int fa 0/5
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 60


Switch>ena
Switch#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Switch(config)#int fa0/1
Switch(config-if)#s
Switch(config-if)#sw
Switch(config-if)#switchport mo
Switch(config-if)#switchport mode tr
Switch(config-if)#switchport mode trunk

Switch(config-if)#
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/1, changed state to down

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/1, changed state to up

  Switch1

Switch>en
Switch#conf t
Switch(config)#vlan 50
Switch(config-vlan)#name pratama
Switch(config-vlan)#ex
Switch(config)#vlan 60
Switch(config-vlan)#name ali
Switch(config-vlan)#ex
Switch(config)#int fa0/5
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 50
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#int fa0/6
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 50
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#int fa0/3
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 60
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#int fa0/4
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 60
Switch(config-if)#ex


Switch>ena
Switch#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Switch(config)#int fa0/1
Switch(config-if)#s
Switch(config-if)#sw
Switch(config-if)#switchport mo
Switch(config-if)#switchport mode tr
Switch(config-if)#switchport mode trunk

Switch(config-if)#
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/1, changed state to down

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/1, changed state to up

Router0
Router>ena
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#int gig0/0
Router(config-if)#ip add 192.68.20.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut

Router(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface GigabitEthernet0/0, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface GigabitEthernet0/0, changed state to up

Router(config-if)#ex
Router(config)#int gi 0/1
Router(config-if)#ip add 192.168.10.5 255.255.255.252
Router(config-if)#no shut

Router(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface GigabitEthernet0/1, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface GigabitEthernet0/1, changed state to up

Router(config-if)#ex
Router(config)#int gig0/1.50
Router(config-subif)#
%LINK-5-CHANGED: Interface GigabitEthernet0/1.50, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface GigabitEthernet0/1.50, changed state to up

Router(config-subif)#en
Router(config-subif)#encapsulation dot
Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 50
Router(config-subif)#ip add 192.168.50.129 255.255.255.128
Router(config-subif)#ex
Router(config)#int gig 0/1.60
Router(config-subif)#
%LINK-5-CHANGED: Interface GigabitEthernet0/1.60, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface GigabitEthernet0/1.60, changed state to up

Router(config-subif)#en
Router(config-subif)#encapsulation do
Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 60
Router(config-subif)#ip add 192.168.60.65 255.255.255.192
Router(config-subif)#ex


sekian dan terima kasih

Cara Setting SNTP dan Filter Forward di Mikrotik

23.53 Add Comment

SETTING SNTP DAN FILTER FORWARD DROP DI MIKROTIK




Alat dan Bahan
1. Laptop
2. Internet
3. Mikrotik
4. Kabel RJ


Tahap pelaksanaan :


1. Buka winbox,




2. refresh untuk mendapatkan mac address secara otomatis dan connect




3. Lakukan reset konfigurasi soft reset dengan cara :

  • klik system > reset configuration > centang no default > yes



pilih yes



Klik new terminal dan ketik ip sesuai dengan yang absen dan ip yang sudah ditentukan

ip <> address<>add<>address=10.10.20.29/24<>interface=ether1<>disabled=no>enter
ip <> address<>add<>address=192.168.100.1/24<>interface=ether2<>disabled=no>enter
ip <> address<>add<>address=192.168.200.1/24<>interface=ether3<>disabled=no>enter



ip address print
    ether1 : 10.10.20.29/24
    ether2 : 192.168.100.1/24
    ether3 : 192.168.200.1/24




2. Setting Gateway

 Ketikan : ip<>route<>add<>gateway=10.10.20.1




3. Setting DNS

 Ketikan : ip<>dns<>set<>servers=10.10.20.1<>allow-remote-request=yes



ping google.com



4. Setting NAT



Ketikan : ip><firewall><nat><add><chain=srcnat<>protocol=tcp<>out-interface=ether1<>action=masquerade > enter


Selanjutnya ping 8.8.8.8




Screenshoot ping google.com dan blog saya




5. Setting DHCP server

Selanjutnya kita buat dhcp pada Ether 3 caranya ip<>dhcp-server<>setup> enter





dan laptop otomatis mendapat ip





6. Setting Proxy

ketikkan perintah ip<>proxy<>set<>enabled=yes<>cache-administrator=Pratama_29_XIITKJ2<>cache-on-disk=yes >enter




kemudian konfigurasi situs yang akan di blok dengan perintah






9. Setting redirect to port 8080




lalu akses ke browser jika tampilan browser seperti gambar dibawah ini agan berarti sukses

1.www.detik.com


 

2.mp3

3.mkv




11. Setting sntp client

system<>ntp<>client<>set<>enabled=yes<>primary-ntp=62.201.225.9 / 203.160.128.3 ( agan silahkan pilih salah satu ) disini admin menggunakan yang 62.201.225.9  seperti gambar dibawah




12. Setting waktu tanggal dan zona

kemudian system<>clock<>set time-zone-name=Asia/Jakarta (enter)




setelah itu system<>clock<>set<>date=Nov/20/2017 time=14:03:00 ( waktu menyesuaikan ya ) >enter




check





13. Setting Hari apa yang akan di blokir access internet





14. REBOOT MIKROTIK 

system<>reboot >enter


15. Percobaan 




SEMOGA BERMANFAAT BAGI ANDA 
SEKIAN DARI SAYA